sepadan – Pondok Modern Daarurrahmah Sepadan selenggarakan program pembekalan kepada Santri dan santriwati kelas akhir angkatan ke-V (27/03/2022).
Pembekalan tersebut bertemakan tentang “Urgensi Penguasaan Ilmu Ekonomi dan Politik” dimentori oleh Bapak Al-Hidayat Bancin, ST.
Al-Hidyata Bancin merupakan anggota DPRK Aceh Singkil yang menjabat dua periode hingga kini (2014 – 2019 dan 2019 -2024) dan memperkarsai sejumlah usaha produktif berupa Perumahan KPR di desa Tanah Bara kec.Gunung Meriah,Pembibitan Kelapa Sawit PT.HLN,Perkebunan ubi racun di Gunung Meriah,Toko Sparpat Motor ENDA BARU,SP. Sawit CV.ENDA BARU,TPI (Tempat Penampungan Ikan ) Singkil Utara.
Menurutnya, Pondok Pesantren sebagai lembaga pendidikan islam semestinya mengajarkan dan memahamkan ilmu ekonomi dan politik kepada santri, sehingga mereka memiliki bekal untuk dapat berwirausaha dan berpotensi menjadi pemimpin dimasa depan.
“Ekonomi dan politik adalah dua hal yang paling sakeral dalam sosial masyarakat, bagi para santri yang sudah dibina dan dididik pada penguasaan ilmu agama, jika dibarengi dengan pengetahuan ekonomi dan politik maka maka tentunya akan mendapati kemudahan untuk menebar manfaat bagi masyarakat luas” Ujar Al-Hidayat
Al-Hidayat menambahkan bahwa memahami kajian ekonomi dan politik menjadi salah satu cara untuk bisa melihat dan menganalisis bagaimana suatu isu fenomena komunikasi, maka dari itu kajian ini penting untuk dimengerti dalam membaca perkembangan sosial masyarakat baik dalam maupun luar negri.
Sebuah lembaga pesantren akan lebih mudah untuk maju dan berkembang jika pengelolaannya dibarengi dengan penguasaan ilmu ekonomi yang mapan, artinya ada banyak komponen produktif yang dapat dikelola dilingkungan pesantren hingga mampu menjadi lembaga yang mandiri dan sejahtera.
Pimpinan Pondok Modern Daarurrahmah Sepadan, Haji Rasyid Bancin HRB menuturkan bahwa dirinya bersama guru pendidik Pondok Modern Daarurrahmah akan mengkonsep sajian akademik untuk mengajarkan santri – santri dalam memahami dan menguasai ilmu bidang ekonomi dan politik.
“Ini adalah tahap awal kita menyelenggarakan program pengkaderan kepada calon alumni untuk sekedar membuka fikiran dan kepekeaan mereka terhadap ekonomi dan politik, kita ingin alumni-alumni pesantren tidak hanya terkung-kung dengan pemikiran menjadi pekerja alias karyawan setelah tamat dari pesantren atau disaat meraih gelar sarjana, akan tetapi mereka harus punya gagasan untuk menjadi penguasaha dengan menciptakan ekonomi kreatif dan produktif diberbagai sektor”
HRB menambahkan, mendalami ilmu politik merupakan hal tabu atau tidak biasa jika diajarkan di Pondok Pesantren
Ya, kita menyadari, tidak semua orang menganggap politik itu bernilai positif, namun bagaimanapun dengan jalur politik terdapat banyak ruang dan jalan yang dapat ditempuh untuk memberi manfaat kepada ummat, karena itu kita berkomitmen kedepan untuk mengkonsep sajian akademik di sektor ekonomi dan politik kepada santri-santri ” tambah HRB.
HRB mempercayakan Sosok Al-Hidayat Bancin untuk memberikan pemahaman kepada calon alumni Pondok Modern Daarurrahmah Sepadan untuk Mengenal ilmu ekonomi politik sejak dini.
Diyakini hal ini akan membuat mereka memiliki modal wawasan tentang perkembangan pemerintahan negara dan daerah disegala aspeknya.
Dalam pemaparannya, Al-Hidayat menegaskan tentang integritas diri dalam membangun usaha dan meraih kepercayaan masyarakat.
Ketika kita ingin mewujudkan sesuatu berupa pergerakan atau usaha, maka hal yang paling utama yang wajib kita miliki adalah ilmu dan wawasan yang luas kemudian mengaplikasikannya dengan terencana, teratur dan penuh keyakinan selanjutnya membangun relasi serta komunikasi yang baik dengan masyarakat luas.
Pola bisnis dalam ekonomi itu sangat sederhana, kamu cukup mencari peluang dengan memperhatikan lingkunganmu, apa kiranya yang dapat berpotensi untuk dikelola hingga menghasilkan keuntungan yang nyata alias dapat diprediksi.
“Misalkan, kamu berada ditengah-tengah masyarakat yang beroprofesi atau bekerja disektor perkebunan, maka kamu dapat membangun usaha dengan menyediakan perlatan perkebunan” tegas Al-Hidyat ditengah-tengah pemaparannya.